Ayah, Kapan Aku Bisa Bertemu Tuhan Kita?

Jadi nak. Sebagian dari manusia mungkin tak pernah tahu bahwa rencana adalah sebuah kegagalan terawal, bahkan sebelum kegagalan yang kasat mata itu terjadi.
Tapi kau nak. Kau tak perlu khawatir. Kau tetap boleh berencana atau tidak berencana sama sekali. Asal kau, menikmati setiap langkah dalam berprosesmu dengan teliti.
Kau mungkin bisa berencana untuk menuangkan air ke gelas tanpa tumpah. Tapi bukan itu yang penting. Yang terpenting adalah kau memerhatikan posisi air benar-benar pas, tak melewati batas teratas. Bahkan itu bisa terjadi tanpa kau rencanakan.
Tapi kau tetap boleh berencana nak. Asal kau kuat ketika sadar bahwa rencana adalah sumber kekecewaan.
Aku hanya yakin bahwa suatu saat kau paham, bahwa manusia seorang demi seorang diturunkan Tuhan ke dunia ini dengan peran masing-masing. Dan kau pasti akan sadar nak. Bahwa setiap pemeran akan mampu memberikan pertunjukan yang indah ketika ia tulus mempersembahkannya bagi Penonton sekaligus Sutradara, Yang Maha Asik dengan diriNya sendiri.
Hanya saat itulah, kau juga akan merasakan keindahan dari pertunjukan yang kau jalankan sendiri. Dan di saat itulah nak, kau mulai rindu. Kau mulai ingin bertemu dengan sang Sutradara. Dan kau mulai ingin banyak berbicara denganNya. Dan kau mulai sadar bahwa banyak pemahamanNya yang tak bisa kau pahami.